Go to the main menu Skip to content
Public enterprise working for the happiness of all through tourism, JTO
HOME > Cerita tentang Jeju > Samda-do

Samda-do

SAMDA-DO

Karena Jeju terkenal dengan 3 hal yang berlimpah: angin, batu dan perempuan, sering disebut Samda-do, sebuah panggilan yang digunakan pada jaman dahulu. Karena letaknya yang dikelilingi air dari semua sisi, mengakibatkan banyak angin bertiup. Setiap rumah memiliki tumpukan batu disebut 'Doldam' yang memiliki lubang-lubang di dalamnya sehingga angina kencang dapat melewatinya dengan mudah. Semua batu di Jeju terbentuk dari muntahan gunung berapi Gn. Halla. Alasan mengapa lebih banyak perempuan dibanding laki-laki adalah karena laki-laki dahulu pergi ke laut untuk menangkap ikan dan mereka sering terperangkap angin topan dsb. sehingga tidak dapat kembali ke rumah. Masyarakat asli Pulau Jeju harus berhadapan dengan lingkungan alam yang keras.

Angin Batu Wanita
  • Wanita
  • Wanita

    Wanita – Sebuah Negara Wanita, sebuah pulau Wanita Pulau Jeju adalah pulau para Dewi. Bukan hanya Dewi penting yang ada di pulau seperti Seolmun-dae (Dewi penciptaan), Samseung (Dewi Kehidupan), Youngdeung (Dewi Angin), Jacheongbi (Dewi Pertanian), and Gameunjangagi (Dewi Keberuntungan) tetapi juga para Dewi yang mengatur sebuah desa dan seorang pemimpin rumah tangga kebanyakan adalah para Dewi – sebuah Negara Wanita. Lalu, bagaimana mungkin sebuah pulau memiliki begitu banyak Dewi? Ini berhubungan dengan dasar mitos awal asal manusia dan kecenderungan agresif para wanita Jeju yang telah bertahan dan tinggal dalam kondisi menyedihkan dan sejarah yang berisi perjuangan. Adalah wanita yang pergi ke laut menyelam untuk membiaya hidup, bekerja di lading dan pasar, dan mencari kayu bakar. Pulau jeju disebut juga "Pulau Wanita", mencerminkan sejarah panjang Pulau Jeju yang dipimpin oleh wanita.