Go to the main menu Skip to content
Public enterprise working for the happiness of all through tourism, JTO
HOME > Cerita tentang Jeju > Samda-do

Samda-do

SAMDA-DO

Karena Jeju terkenal dengan 3 hal yang berlimpah: angin, batu dan perempuan, sering disebut Samda-do, sebuah panggilan yang digunakan pada jaman dahulu. Karena letaknya yang dikelilingi air dari semua sisi, mengakibatkan banyak angin bertiup. Setiap rumah memiliki tumpukan batu disebut 'Doldam' yang memiliki lubang-lubang di dalamnya sehingga angina kencang dapat melewatinya dengan mudah. Semua batu di Jeju terbentuk dari muntahan gunung berapi Gn. Halla. Alasan mengapa lebih banyak perempuan dibanding laki-laki adalah karena laki-laki dahulu pergi ke laut untuk menangkap ikan dan mereka sering terperangkap angin topan dsb. sehingga tidak dapat kembali ke rumah. Masyarakat asli Pulau Jeju harus berhadapan dengan lingkungan alam yang keras.

Angin Batu Wanita
  • Batu
  • Batu

    Anda tidak dapat membayangkan Jeju tanpa batu. Jeju adalah pulau gunung berapi dimana semua tanahnya terbuat dari batu. Tidak mengejutkan jika orang-orang di Jeju tinggal dengan batu, dan kembali ke batu. Tidak masalah pada hari yang cerah atau dalam badai yang menakutkan, dolhareubang Jeju (kakek batu) bertindak sebagai penjaga yang melindungi pulau dari segala bencana. Setiap patung terlihat seperti penjaga yang menyeramkan tetapi jika Anda melihatnya lebih dekat, dia cukup lucu dengan matanya yang menonjol dan perutnya yang bulat. Tidak ada sosok yang standar dan setiap patung berbeda dari desa ke desa. Patung anak laki-laki ditaruh di kedua sisi kuburan sebagai penolong dan kadang-kadang sebagai teman mendiang roh. Karena patung-patung ini terbuat dari batu basalt, mengandung esens unik dari Pulau Jeju. Bangsatap adalah menara batu yang dibangun untuk mencegah kesialan atau penyakit untuk memastikan kedamaian di desa. Sebelum membangun menara batu, para penduduk desa mengubur centong nasi atau ceret. Centong nasi melambangkan kemakmuran yang berlimpah dengan mengisi nasi ke setiap periuk. Ceret melambangkan harapan mereka bahwa desa dan keluarga mereka akan selalu selamat dari segala macam kesialan seperti halnya ceret tidak dapat ditembus api.